BATANGHARI,SMSI (14/7/2021) – Suasana Progam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di desa Selorejo, kecamatan Batanghari, Lampung Timur semakin menghangat. Keluarga Penerima Manfaat (KMP) di desa tersebut menyebutkan dalam pendistribusian oleh e-warung, sembako jenis telur jumlahnya kurang. Hal tersebut sampai dibahas di forum melalui rapat dibalai desa. Rabu, 14 Juli 2021.
Supriono, kepala desa Selorejo membenarkan diadakannya rapat tersebut. Menurutnya, KPM meminta supaya e-warung maupun supllier diganti.
“Belum pernah terjadi seperti ini, baru kali ini saja. KPM mengusulkan supaya e-warung dan supllier diganti. Karena jumlah telur yang semestinya 17 butir, diberikan 14 butir saja,” ujarnya
Sementar itu, Wati, e-warung di desa tersebut mengatakan jika yang disampaikan oleh KPM bukan lah keadaan yang sebetulnya. Ia bercerita jika telur yang diberikan tidak genap 17 butir karena ada kejadian tidak sengaja olah KPM itu sendiri, hingga menyebabkan telur-telur tersebut pecah karena KPM itu itu sendiri.
“Gak seperti itu, telur yang diberikan bukan 14, tetapi 16 butir. Itu karena ada telur-tulur yang pecah tanpa disengaja. KPM pun sudah diberitahu hal itu,” katanya
Adanya kejadian tidak disengaja yang bikin telur-telur pecah tersebut dibenarkan oleh beberapa KPM. Salah satunya KPM dengan inisial KR. Menurutnya, e-warung sudah memberitahukan hal itu dan mempertontonkan telur-telur yang pecah tersebut.
“Waktu itu dibulan Mei, saat penggesekan sudah disampaikan oleh e-warung nya jika ada telur yang pecah, karena itu jumlah telur yang semula 17 butir menjadi 16 butir saja. Telur-telur yang pecah juga sudah ditunjukan kepada para KPM. Kami pun tidak mempermasalahkan hal tersebut,” katanya
Sementara itu, Darmuji, kepala dinas sosial Lampung Timur memberitahukan jika penggantian e-warung ada prosedur yang harus dilakukan, tidak boleh asal-asalan.
“SK e-warung itu dari kementerian sosial. Untuk menghentikan e-warung ada prosedur-prosedur yang harus di lakukan. Tidak boleh asal copot saja,” katanya (Rls)