Lampung Barat – Pengembangan Pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, maka dibutuhkan strategi yang terencana dan sistematis dalam pengelolaannya, hal itu disampaikan Bupati Lampung Barat Hi.Parosil Mabsus melalui sambutannya yang di bacakan Staf Ahli bidang Perekonomian dan Pembangunan, Muliyono, pada saat menghadiri acara kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Pembinaan Monitoring dan Evaluasi Bidang Kepariwisataan Lampung Barat (Lambar) bertempat di Gor Aji Saka. Senin, (14/12/2020).
Kegiatan Rakor ini turut dihadiri oleh Kadis Pariwisata, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon, Perwakilan Dinas Kesehatan, Pengamat Desa Wisata dari Fakultas Universitas Lampung Dr. Dyah Wulan SRW, S.K.M., M.Kes., Kelompok Ekonomi kreatif, Camat, Peratin Se-kabupaten Lambar, Tokoh pemuda, Tokoh masyarakat beserta OPD Lambar terkait.
Bupati Parosil menyampaikan, Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai manfaat bagi masyarakat.
“Pengembangan Pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi yang maksimal bagi masyarakat sekaligus memberikan pengalaman yang bernilai bagi wisatawan, menjamin kelestarian lingkungan alam, Kelestarian sosial budaya dan adat istiadat masyarakat, maka dibutuhkan strategi yang terencana dan sistematis dalam pengelolaan disebuah destinasinya”. ungkapnya.
Kemudian, Bupati mengharapkan kepada pengelola destinasi wisata (Pokdarwis) agar Destinasi Wisata yang ada di Lambar dapat dikelola secara lebih Produktif untuk meningkatkan perekonomian wilayah serta dikelola lebih profesional untuk menambahkan nilai lebih dari Pembangunan Pariwisata.
Menurutnya, Potensi pengembangan Pariwisata diLambar ini Cukup Potensial dan menjadi daya tarik Wisata yang unik dan spesifik.
“Untuk itu, keaslian dan kekayaan budaya, adat istiadat, keberadaan obyek-obyek wisata harus ditunjukan dan dikembangkan untuk memberikan bukti bahwa terdapat keanekaragaman aset-aset wisata yang tidak kalah dengan Obyek wisata daerah lain,” Tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lampung Barat (Lambar) Tri Umaryani mengatakan, sejak terjadinya pandemi covid-19, kunjungan wisata di Lambar menurun drastis lebih dari 70%. Namun hal itu tak menyurutkan semangat dan kekompakan para Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), terbukti di tahun 2020 ini telah terbentuk sebanyak 20 desa wisata di Lambar.
“Kunjungan berhenti, namun tak menghentikan kelompok sadar wisata melakukan penataan internal sarana dan prasarana. Tahun 2020 ini telah ditetapkan 20 desa wisata di Lambar,” ungkapnya.
Hal itu juga didukung saat Pemkab Lambar diinisiasi oleh DPRD terkait perda tentang desa wisata, sehingga menjadi penyemangat baru bagi Pokdarwis dalam mengembangkan desa wisata yang dampaknya untuk memajukan perekonomian masyarakat.
Terakhir, Ia mengharapkan dukungan seluruh Camat dan Peratin, agar setiap Desa/Pekon memiliki Badan Usaha Milik Pekon (BUM Pekon) yang salah satunya yaitu wisata. Sehingga dapat mengangkat potensi desa dan dapat mengangkat desa tertinggal menjadi maju.
“Kedepan diharapan setiap Pekon memiliki Badan Usaha Milik Pekon, salah satunya wisata. Dengan komitmen ini dapat dijalankan, mudah-mudahan di Lambar tak ada lagi desa tertinggal,” Tutupnya. (Jef)